Assignment Operational Management

Rabu, 13 Juni 2012

Smoga bermanfaat :)


Summary Addition BAB X (Manajemen Kualitas; page 127)
June,2nd2012

Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam dunia industri akan memberikan perhatian penuh kepada kualitas. Perhatian penuh kepada kualitas akan memberikan dampak positif kepada bisnis melalui dua cara, yaitu: dampak terhadap biaya produksi dan dampak terhadap pendapatan.
Dari http://jurnal-sdm.blogspot.com at 2:05 PM terdapat beberapa definisi Kualitas menurut beberapa ahli, yaitu :
Menurut W. Edwards Deming,  Kualitas adalah pemecahan masalah untuk mencapai penyempurnaan terus-menerus. Pendekatan Deming adalah bottom-up. Sedangkan menurut Westinghouse mendefinisikan bahwa kualitas adalah performa kerja yang dapat memenuhi keinginan customer secara cepat dan tepat. Secara konvensional, Kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung suatu produk, seperti: penampilan, keandalan, kemudahan penggunaan, estetika, dan sebagainya. Definisi strategik menyatakan bahwa kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan. (Gasperz,p.4).
Berdasarkan definisi tentang kualitas baik yang konvensional maupun yang lebih strategik, kita boleh menyatakan bahwa pada dasarnya kualitas mengacu kepada pengertian pokok berikut :
  1. Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk itu.
  2. Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan.
Pengertian Sistem Manajemen Kualitas sendiri menurut Gaspersz (2001), Sistem manajemen kualitas (QMS) merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang dan atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu. Kebutuhan atau persyaratan itu ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi. Sistem manajemen kualitas mendefinisikan bagaimana organisasi menerapkan praktek-praktek manajemen kualitas secara konsisten untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar.
Ø  Perencanaan Kualitas
Dari http://manaje-men.com/manajemen.kualitas.html 2:37 PM menjelaskan bahwa perencanaan kualitas (quality planning) melibatkan aktivitas sebagai berikut :  
1.      Identifikasi pelanggan. Setiap orang yang akan dipengaruhi adalah pelanggan.
2.      Menentukan kebutuhan pelanggan.
3.      Menciptakan keistimewaan produk yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
4.      Menciptakan proses yang mampu menghasilkan keistimewaan produk dibawah kondisi operasi.
5.      Mentransfer /mengalihkan proses ke operasi.    
Serta pendekatan terhadap pengendalian kualitas (quality control) melibatkan beberapa aktivitas sebagai berikut :
1.      Mengevaluasi performansi aktual.
2.      Membandingkan yang aktual dengan sasaran.
3.      Mengambil tindakan atas perbedaan antara yang aktual dan sasaran.
Ø  Manajemen Mutu
Pengertian mutu dalam kerangka ISO 9000 yang dikutip dalam http://huangcorp.wordpress.com at 2:56 PM didefinisikan sebagai “ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu”. Hal ini berarti bahwa kita harus dapat mengidentifikasikan ciri dan karkter produk yang berhubungan dengan mutu dan kemudian membuat suatu dasar tolok ukur dan cara pengendaliannya.
Ø  Process Management Model
Model atau cara ini digunakan menghubungkan faktor kesuksesan yang kritis pada proses bisnis. Ini membangun dasar pondasi yang mana Continous Quality Management Model meneruskan mengadakan suatau analisis yang terhadap langkah langkah dan proses dalam meningkatkan dan memanfaatkan kesempatan yang ada.
Ada 6 (enam) lingkup dari pekerjaan proyek yang mana kualitas harus diuji dan diperiksa yaitu :
· Kualitas dari penerangan dan keputusan dari klien
· Kualitas dari proses disain
· Kualitas Material dan komponen
· Kualitas dari kumpulan proyek
· Kualitas dari kegiatan management proyek
· Management proyek sebagai rata rata dari peningkatan kualitas proyek
Ø  Konsep Pengendalian Mutu
            Pada perusahaan pabrikasi ada dua macam struktur organisasi yang berkaitan dengan pengendalian mutu:
1.     Departemen kualitas berdiri sendiri dan mempunyai jalur laporan langsung ke GM. Fungsi kualitas harus terpisah dari kegiatan pabrikasi dan langsung memberikan laporan ke GM, tujuannya untuk mendapatkan kerjasama dalam rangka memenuhi penjadwalan dan biaya.
2.     Departemen kualitas adalah bagian dari pabrikasi dan memberikan laporan ke manajer pabrik. Fungsi kualitas di bawah fungsi pabrikasi karena mutu membutuhkan koordinasi yang dekat dengan proses produksi. Sesungguhnya manajer pabrikasi telah mengemban tugas sebagai coordinator kualitas.
                     
Ø  Biaya Kulitas
Merupakan biaya yang timbul apabila produk tidak dapat memenuhi kepuasan pelanggan atau terjadi pada waktu proses produksi sedang berjalan. Biaya total kualitas meliputi antara lain:
1.      Biaya pengendalian kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan dan biaya pemeriksaan dalam penentuan nilai kualitas.
2.      Biaya perbaikan kerusakan
3.      Biaya eksternal (produk telah selesai dan diserahkan ke pelanggan).
Rumus:
Total biaya kualitas = Biaya pengendalian + Biaya kerusakan
Total biaya kualitas = (Biaya pencegahan + Biaya pemeriksaan) + Biaya kerusakan internal + Biaya kerusakan eksternal)
Ø  Pengendalian Mutu yang berkesinambungan
1.Analisis Pareto
    Contoh: kerusakan pada system hydraulic dari Front-end Looder
2. Diagram Cause-and-effect atau CE diagram
 Disebut juga sebagai diagram Ishikawa atau diagram tulang ikan (fishbone diagram).










Diagram tulang ikan (Fishbone diagram) atau dikenal juga dengan diagram Ishikawa   atau ada juga yang menyebutnya diagram sebab dan akibat (cause and effect diagram) diperkenalkan oleh seseorang bernama Kaoru Ishikawa. Idenya adalah berpikir tentang penyebab-penyebab yang mungkin dan alasan yang menyebabkan efek atau masalah. Dengan demikian dapat dicari solusi untuk mencegah masalah tersebut.
Konsep dasar dari fishbone diagram adalah menjabarkan sebuah masalah dan penyebabnya yang dibagi menjadi penyebab utama dan penyebab lainnya. Penyebab tersebut biasanya mengarah kepada 7 (tujuh) masalah, yaitu Metode (methods), Mesin (machinery), Manajemem (management), Material (materials), Sumber daya manusia (manpower), Lingkungan (environment), dan Pengukuran (measurement). Tujuan dari fishbone diagram adalah menemukan penyebab masalah baik penyebab utama maupun penyebab lainnya. Dengan menggunakan fishbone diagram akan diketahui penyebab yang saling berkaitan.

0 komentar: