Yapz,
pemerintah akan lagi menaikkan BBM. Pengaruh meroketnya harga minyak dunia
akibat krisis politik Timur Tengah, secara langsung berpengaruh terhadap harga
minyak di Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP). Oleh pemerintah, dalam
APBN ditetapkan bahwa harga ICP kita US$ 80 per barel.
Tingkat konsumsi BBM Indonesia
yang terus meningkat ternyata tidak diimbangi dengan kenaikan kapasitas
produksi minyak. Akibatnya, pemerintah harus memenuhi selisih kekurangan
pasokan dalam negeri tersebut melalui impor. Harga minyak yang tinggi
menyebabkan pemerintah harus mengeluarkan dana yang lebih besar untuk mengimpor,
sementara di sisi lain, penerimaan migas tidak mampu menutupi biaya impor
karena volume ekspor migas yang terus berkurang.
Konsekuensi
yang terjadi yaitu, pemerintah harus mengalokasikan dana dengan jumlah yang
semakin besar untuk subsidi BBM. Penjualan BBM domestik yang ditetapkan dengan
harga rendah dan di bawah harga pasar yang sebenarnya menyebabkan kenaikan
harga minyak yang terjadi semakin membebani APBN akibat tingginya subsidi BBM
yang harus dikeluarkan pemerintah.
Maka pemerintah akan menyiapkan empat
paket kompensasi sebagai imbas dari kenaikan harga bahan bakar minyak
bersubsidi. Ke-empat paket tersebut antara lain :
Pertama,
penambahan frekuensi jatah beras untuk rakyat miskin menjadi 14 kali dalam
setahun, dari sebelumnya 12 kali dalam setahun. Harga raskin tetap dipatok
Rp1.600 per liter.
Kedua ,
pemberian beasiswa untuk mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin selama 6
bulan.
Ketiga, alokasi dana
Rp5 triliun untuk kompensasi di sektor transportasi. Kompensasi untuk sektor
transportasi ini disediakan untuk meredam kenaikan tarif angkutan umum yang
tinggi setelah terjadi kenaikan harga BBM. Mekanisme penyaluran dana kompensasi
itu akan diserahkan kepada kementerian terkait.
Keempat, yaitu penyaluran dana bantuan langsung tunai yang sekarang
namanya diubah menjadi bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM).
Penerima dana itu akan menerima dana tunai Rp150.000 per
bulan selama 9 bulan atau hingga Desember 2012. Penyaluran akan dilakukan
selama tiga kali, atau per 3 bulan. Artinya sekali penyaluran masyarakat akan
mengantongi uang Rp450.000.
Ada 18,5 juta warga miskin yang sudah didata pemerintah
berdasarkan data dari BPS. Jumlah itu merupakan 30% warga termiskin dari total
warga miskin di Indonesia.
Keempat paket kompensasi itu dijelaskan dalam buku
sosialisasi BBM yang dirancang Wapres Boediono dan diterbitkan Sekretariat
Wakil Presiden. Buku berisi 26 halaman itu berisi mengenai alasan pemerintah
harus menaikkan harga premium dan solar. Buku panduan sosialiasi itu diberi
judul “Subsidi BBM buat (si) Apa?, Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan
Solar”.
0 komentar:
Posting Komentar