A. Menurut
Wiryasaputra
1. Visionary
Visionary (visioner) yaitu mampu
melihat jauh ke depan,selalu melakukan yg terbaik di masa kini sambil
membayangkan masa depan yg lebih baik. Seorang wirausaha cenderung kreatif dan
inovatif.
Contoh : Steve Jobs, pendiri dan
mantan CEO Apple. Seorang
jenius yang visionaries, kreatif dan mengagumkan sebagai seorang world figure
dalam dunia wirausaha (entrepreneurship).
2. Positive
Positive (bersikap positif) yaitu
membantu seorang wirausaha selalu berpikir baik, tidak tergoda untuk memikirkan
hal - hal yang negatif, sehingga dia mampu mengubah hambatan menjadi peluang dan
selalu berpikir akan sesuatu yang lebih besar.
Contoh : Kolonel Sanders. Pencipta
resep Kentucky Fried Chicken yang sampai saat ini masih menjadi salah satu
resep ayam goreng terlaris di dunia.
3. Confident
Confident (percaya diri) sikap
ini akan memandu seseorang dalam mengambil keputusan dan langkahnya. Sikap
percaya diri tidak berarti selalu mengatakan iya, tetapi juga berani mengatakan
tidak jika memang diperlukan.
Contoh : Soichiro Honda. Dalam
merintis bisnisnya selalu diliputi kegagalan. Ia sampat jatuh sakit, kehabisan
uang, pabrik hancur terkena bom PD II, namun ia terus bermimpi dan percaya pada
dirinya hingga akhirnya terjelma dengan bekal ketekunan dan kerja keras.
4. Genuine
Genuine (asli) seorang wirausaha
harus mempunyai ide, pendapat dan mungkin model sendiri. Bukan berarti dia
harus menciptakan produk yang benar - benar baru, tetapi bisa saja dia menjual
produk yang sama dengan yang lain, namun dia harus memberi nilai tambah atau
baru.
Contoh : Keripik maichih hadir
dengan taste yang berbeda, sangat sangat pedas. Sampai akhirnya laris terjual
di masyarakat, baik yang langsung maupun order.
5. Goal Oriented
Goal oriented ( berpusat pada
tujuan ) atau berorientasi pada tugas dan hasil. Seorang wirausaha ingin selalu
berprestasi, berorientasi pada laba, tekun, tabah, bekerja keras dan disiplin
untuk mencapai sesuatu yg telah di tetapkan.
Contoh : Larry Page dan Sergey
Brin. Penemu situs Google yang menjadi salah satu fenomena besar di dunia. Ketika situs dikeluarkan, mereka belum sukses
menjadikan situsnya sebagai penghasil uang. Mereka terus memodifikasi dan
inovasi dari waktu ke waktu untuk mencapai satu tujuan yaitu ingin menemukan
search engine di tengah hadirnya American Online (AOL) dan Yahoo! Hingga akhirnya sukses dan menjadi orang
terkaya ke-5 di dunia tahun 2007 dengan total kekayaan US $ 18,7 Milyar (Rp 187
Triliun).
6. Persistent
Persistent (tahan uji) harus maju
terus, mempunyai tenaga, dan semangat yang tinggi, pantang menyerah, tidak
mudah putus asa dan kalau terjatuh segera bangun kembali.
Contoh : Bill Gates
memimpikan, personal
computer akan tersedia di rumah setiap orang. Untuk merealisasikan
mimpinya, ia drop
out dari studinya, memilih menekuni Microsoft-nya. Ia
berhasil. Kini, ia salah satu orang terkaya dunia.
7. Ready to face a risk
Ready to face a risk (siap
menghadapi resiko), resiko yang paling berat adalah bisnis gagal dan uang
habis. Siap sedia untuk menghadapi
resiko, persaingan, harga turun naik, kadang untung kadang rugi, barang tidak laku
dan tidak ada order. Pastinya harus dihadapi dengan penuh keyakinan. Dia
membuat perkiraan dan perencanaan yang matang sehingga hambatan dan resiko
dapat diminimalisasi.
Contoh : Michael
Dell, punya impian menakjubkan: mengalahkan perusahaan komputer raksasa IBM.
Ia juga berhasil menjadi orang pertama yang memasarkan
komputer pribadi dengan strategi direct marketing. Usahanya yang dirintis tahun 1984
berhasil, penjualan Dell Computer laris manis. Bahkan Dell
dalam usia 34 tahun berhasil menjadi salah satu orang terkaya di Amerika
Serikat.
8. Creative
Creative (kreatif menangkap
peluang) peluang selalu ada dan lewat di depan kita. Sikap yg tajam tidak hanya
mampu melihat peluang, tetapi juga mampu menciptakan peluang.
Contoh : George Eastment (Kodak)
menyatakan huruf K pada Kodak muncul secara intuitif.
9. Healthy Competitor
Healthy competitor (menjadi
pesaing yg baik) kalau berani memasuki dunia usaha,harus berani memasuki dunia
persaingan.Persaingan jangan membuat setres, tetapi harus di pandang untuk
membuat kita lebih maju,dan berpikir secara lebihC baik. Sikap positif membantu
untuk bertahan dan unggul dalam persaingan.
Contoh : Air minum Aqua yang
bersaing dengan air minum kemasan merek lainnya.
10. Democratic Leader
Democratic leader (pemimpin yg
demokratis) memiliki kepemimpinan yang demokratis, mampu menjadi teladan dan
inspirator bagi yang lain. Mampu membuat orang lain bahagia, tanpa kehilangan
arah dan tujuan dan mampu bersama orang lain tanpa kehilangan identitas dirinya
sendiri.
Contoh : Ir. Soekarno. Presiden
pertama Republik Indonesia tahun 1945.
B. Menurut
Yuyun Wirasasmita
1. Self Knowledge
Self Knowledge (pengetahuan),
artinya ia memiliki pengetahuan tentang bidang usaha yang akan digeluti dan
ditekuninya, seingga usahanya akan berjalan dengan sopir yang tidak buta,
karena telah mengetahui pengetahuan tentang bidangnya, atau lebih jelasnya
yaitu sesuai dengan ahlinya/kemampuannya.
Contoh : Malcom Forbes, pendiri
majalah Forbes yang merupakan majalah bisnis paling sukses di America dengan
sirkulasi mencapai 735,000 eksemplar setiap kali terbit.
2.
Imagination
Imagination, (memilki imajinasi) artinya orang tersebut telah mempunyai pengalaman
dan gambaran tentang usaha yang akan ditekuninya yang akan dikombinasikan
dengan ide, gagasan, strategi dan perspektif yang baru.
Contoh : Fred Smith. Adalah pendiri
Federal Express yang merupakan salah satu jasa kurir terbesar di dunia. Bisnis
ini merupakan bisnis impiannya sehingga ia dengan suka cita membesarkan
perusahaannya. Sejak muda ia memang punya obsesi tentang konsep jasa kurir yang
cepat dan terintegrasi.
3.
Practical
knowledge
Practical Knowledge (memiliki
pengetahuan praktis), pengetahuan tersebut adalah bekal dalam menjalani
usahanya, baik itu berupa tekhnik, desain, prosesing, pembukuan, administrasi,
dan yang paling utama adalah pemasaran dan human relation dari orang tersebut
untuk mendapatkan costumer.
Contoh : E-Book gratis
4. Search skill
Search Skill (kemampuan untuk
menemukan, berkreasi, dan berimajinasi), artinya seorang wirausaha haruslah
memiliki kemampuan tersebut sebagai langkah awal untuk menjalankan usahanya
agar dapat eksis dan mampu bersaing dengan yang lainnya.
Contoh : Roti buaya
5. Foresight
Foresight (kemampuan untuk memandang
jauh kedepan), artinya orang tersebut mampu utnuk membuat perencanaan dan mampu
untuk memprediksi usahanya ke depan, dan mampu utnuk memperkirakan peluang di masa
yang akan datang, masihkan usahanya dapat diterima oleh pasar ataukah sudah
tidak. Hal ini juga berkaitan dengan planning seseorang tentang usahanya kedepan, tentunya dengan perencanaan-perencanaan yang telah
ditentukan waktunya.
Contoh : Jeff Bezos.
Mimpinya, menjadi pengusaha sukses di dunia e-commerce, perdagangan
melalui intemet. Meski baru tahun 1995, yaitu di saat usianya 30 tahun, ia nyemplung
ke dunia maya, mendirikan Amazon. com. Situs itu melejit menjadi situs
paling banyak dikunjungi orang, untuk mendapatkan informasi atau membeli buku-buku
bermutu dari seluruh dunia. Mimpinya terwujud. Ia pun tercatat sebagai
miliarder di negeri Paman Sam itu.
6.
Computation Skill
Computation Skill (kemampuan
berhitung dan kemampuan dalam memprediksikan), artinya seorang wirausaha
diharuskan mempunyai kemampuan dalam memprediksikan usahanya kedepan. Hal ini
dapat dilakukan dengan pembuatan perencanaan dan pengamatan segmentasi pasar.
Contoh : Dalam bidang fashion,
tuntutan pasar sering berubah-ubah seiring zaman yang semakin modern
mempengaruhi permintaan customer.
7.
Communication Skill
Communication Skill (kemampuan dalam
berkomunikasi), artinya seseorang dituntut utnuk mampu bergaul, berkomunikasi,
mempunyai public speaking yang bagus, serta mampu untuk membangun relasi. Hal
ini dimaksudkan untuk menarik dan meyakinkan pembeli atau pengguna jasa
terhadap usahanya, serta mampu untuk membangun jaringan (networking) sebagai
pondasi utama dalam mengembangkan usahanya.
Contoh : Sektor makanan, misal
keripik. Seorang wirausaha harus mampu mempromosikan produknya dengan
komunikasi yang benar sehingga dapat menarik pelanggan untuk membeli.
C. Menurut
Winardi
1. Kepercayaan diri
Kepercayaan diri merupakan suatu
paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas dan pekerjaan
(soesarsono Wijandi, 1988). Dalam praktek sikap dan kepercayaan diri ini
merupakan sikap dan kepercayaan untuk memulai, melakukan dan menyelesaikan
suatu tugas dan pekerjaan yang dihadapi. Oleh karena itu kepercayaan diri
memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas dan ketidak tergantungan.
Contoh : Konosuke Matsushita.
Adalah pendiri cikal bakal kerajaan industri Panasonic, Sanyo, Technic, dan
Nasional yang kini menjadi salah satu raksasa perusahaan elektronik di dunia.
2. Berorientasi pada action
Berorientasi pada action adalah
perspektif selalu mencari peluang, tidak cepat puas dengan keberhasilan dan
mempunyai pandangan jauh kedepan.
Contoh : Coca cola adalah minuman
soft drink paling popular di dunia, setiap hari hampir 1 Milyar botol Coca Cola
diminum setiap harinya.
3. Toleransi terhadap ambiguitas
Entrepreneur selalu menghadapi
kondisi ketidakpastian. Hal ini terjadi karena kurangnya informasi yang
diperlukan untuk memetakan situasi. Entrepreneur dengan toleransi yang tinggi
terhadap ambiguitas akan menanggapi kondisi tersebut dengan upaya-upaya terbaik
untuk mengatasinya.
Contoh : Seorang wirausaha harus
berhubungan langsung dengan karyawan, pelanggan, pemasok bahan, pemasok barang,
penyalur, masyarakat, maupun aturan legal formal.
4. Tingkat energi yang tinggi
Wirausahawan lebih enerjik
dibandingkan orang kebanyakan. Energi ini merupakan faktor penentu mengingat
luar biasanya upaya yang diperlukan untuk mendirikan perusahaan. Kerja keras
dalam waktu lama merupakan keharusan bukan selingan.
Contoh : Sido Muncul, Air Mancur,
dan Nyonya Meneer.
5. Kebutuhan tinggi akan prestasi
Kebutuhan Berprestasi (N Ach), Penelitian McClelland membawanya
untuk percaya bahwa kebutuhan untuk berprestasi adalah motif manusia yang
berbeda yang dapat dibedakan dari kebutuhan lainnya. Yang lebih penting, motif
prestasi dapat diisolasi dan dinilai dalam kelompok manapun. Karakteristik orang dengan kebutuhan tinggi untuk
berprestasi
Orang-orang dengan kebutuhan tinggi untuk berprestasi (nach) berusaha untuk unggul dan dengan demikian cenderung menghindari kedua situasi berisiko rendah dan beresiko tinggi. Prestasi menghindari situasi yang berisiko rendah karena mudah mencapai keberhasilan bukan prestasi asli.
Orang-orang dengan kebutuhan tinggi untuk berprestasi (nach) berusaha untuk unggul dan dengan demikian cenderung menghindari kedua situasi berisiko rendah dan beresiko tinggi. Prestasi menghindari situasi yang berisiko rendah karena mudah mencapai keberhasilan bukan prestasi asli.
0 komentar:
Posting Komentar