KARAKTER KEWIRAUSAHAAN

Senin, 05 Maret 2012


A.     Menurut Wiryasaputra
1.      Visionary
Visionary (visioner) yaitu mampu melihat jauh ke depan,selalu melakukan yg terbaik di masa kini sambil membayangkan masa depan yg lebih baik. Seorang wirausaha cenderung kreatif dan inovatif.
Contoh : Steve Jobs, pendiri dan mantan CEO Apple. Seorang jenius yang visionaries, kreatif dan mengagumkan sebagai seorang world figure dalam dunia wirausaha (entrepreneurship).
2.      Positive
Positive (bersikap positif) yaitu membantu seorang wirausaha selalu berpikir baik, tidak tergoda untuk memikirkan hal - hal yang negatif, sehingga dia mampu mengubah hambatan menjadi peluang dan selalu berpikir akan sesuatu yang lebih besar.
Contoh : Kolonel Sanders. Pencipta resep Kentucky Fried Chicken yang sampai saat ini masih menjadi salah satu resep ayam goreng terlaris di dunia.
3.      Confident
Confident (percaya diri) sikap ini akan memandu seseorang dalam mengambil keputusan dan langkahnya. Sikap percaya diri tidak berarti selalu mengatakan iya, tetapi juga berani mengatakan tidak jika memang diperlukan.
Contoh : Soichiro Honda. Dalam merintis bisnisnya selalu diliputi kegagalan. Ia sampat jatuh sakit, kehabisan uang, pabrik hancur terkena bom PD II, namun ia terus bermimpi dan percaya pada dirinya hingga akhirnya terjelma dengan bekal ketekunan dan kerja keras.
4.      Genuine
Genuine (asli) seorang wirausaha harus mempunyai ide, pendapat dan mungkin model sendiri. Bukan berarti dia harus menciptakan produk yang benar - benar baru, tetapi bisa saja dia menjual produk yang sama dengan yang lain, namun dia harus memberi nilai tambah atau baru.
Contoh : Keripik maichih hadir dengan taste yang berbeda, sangat sangat pedas. Sampai akhirnya laris terjual di masyarakat, baik yang langsung maupun order.
5.      Goal Oriented
Goal oriented ( berpusat pada tujuan ) atau berorientasi pada tugas dan hasil. Seorang wirausaha ingin selalu berprestasi, berorientasi pada laba, tekun, tabah, bekerja keras dan disiplin untuk mencapai sesuatu yg telah di tetapkan.
Contoh : Larry Page dan Sergey Brin. Penemu situs Google yang menjadi salah satu fenomena besar di dunia.  Ketika situs dikeluarkan, mereka belum sukses menjadikan situsnya sebagai penghasil uang. Mereka terus memodifikasi dan inovasi dari waktu ke waktu untuk mencapai satu tujuan yaitu ingin menemukan search engine di tengah hadirnya American Online (AOL) dan Yahoo!  Hingga akhirnya sukses dan menjadi orang terkaya ke-5 di dunia tahun 2007 dengan total kekayaan US $ 18,7 Milyar (Rp 187 Triliun).
6.      Persistent
Persistent (tahan uji) harus maju terus, mempunyai tenaga, dan semangat yang tinggi, pantang menyerah, tidak mudah putus asa dan kalau terjatuh segera bangun kembali.
Contoh : Bill Gates memimpikan, personal computer akan tersedia di rumah setiap orang. Untuk merealisasikan mimpinya, ia drop out dari studinya, memilih menekuni Microsoft-nya. Ia berhasil. Kini, ia salah satu orang terkaya dunia.
7.      Ready to face a risk
Ready to face a risk (siap menghadapi resiko), resiko yang paling berat adalah bisnis gagal dan uang habis. Siap sedia untuk  menghadapi resiko, persaingan, harga turun naik, kadang untung kadang rugi, barang tidak laku dan tidak ada order. Pastinya harus dihadapi dengan penuh keyakinan. Dia membuat perkiraan dan perencanaan yang matang sehingga hambatan dan resiko dapat diminimalisasi.
Contoh : Michael Dell, punya impian menakjubkan: mengalahkan perusahaan komputer raksasa IBM. Ia juga berhasil menjadi orang pertama yang memasarkan komputer pribadi dengan strategi direct marketing. Usahanya yang dirintis tahun 1984 berhasil, penjualan Dell Computer laris manis. Bahkan Dell dalam usia 34 tahun berhasil menjadi salah satu orang terkaya di Amerika Serikat.
8.      Creative
Creative (kreatif menangkap peluang) peluang selalu ada dan lewat di depan kita. Sikap yg tajam tidak hanya mampu melihat peluang, tetapi juga mampu menciptakan peluang.
Contoh : George Eastment (Kodak) menyatakan huruf K pada Kodak muncul secara intuitif.


9.      Healthy Competitor
Healthy competitor (menjadi pesaing yg baik) kalau berani memasuki dunia usaha,harus berani memasuki dunia persaingan.Persaingan jangan membuat setres, tetapi harus di pandang untuk membuat kita lebih maju,dan berpikir secara lebihC baik. Sikap positif membantu untuk bertahan dan unggul dalam persaingan.
Contoh : Air minum Aqua yang bersaing dengan air minum kemasan merek lainnya.
10.  Democratic Leader
Democratic leader (pemimpin yg demokratis) memiliki kepemimpinan yang demokratis, mampu menjadi teladan dan inspirator bagi yang lain. Mampu membuat orang lain bahagia, tanpa kehilangan arah dan tujuan dan mampu bersama orang lain tanpa kehilangan identitas dirinya sendiri.
Contoh : Ir. Soekarno. Presiden pertama Republik Indonesia tahun 1945.

B.     Menurut Yuyun Wirasasmita
1.      Self Knowledge
Self Knowledge (pengetahuan), artinya ia memiliki pengetahuan tentang bidang usaha yang akan digeluti dan ditekuninya, seingga usahanya akan berjalan dengan sopir yang tidak buta, karena telah mengetahui pengetahuan tentang bidangnya, atau lebih jelasnya yaitu sesuai dengan  ahlinya/kemampuannya.
Contoh : Malcom Forbes, pendiri majalah Forbes yang merupakan majalah bisnis paling sukses di America dengan sirkulasi mencapai 735,000 eksemplar setiap kali terbit.
2.      Imagination Imagination, (memilki imajinasi) artinya orang tersebut telah mempunyai pengalaman dan gambaran tentang usaha yang akan ditekuninya yang akan dikombinasikan dengan ide, gagasan, strategi dan perspektif yang baru.
Contoh : Fred Smith. Adalah pendiri Federal Express yang merupakan salah satu jasa kurir terbesar di dunia. Bisnis ini merupakan bisnis impiannya sehingga ia dengan suka cita membesarkan perusahaannya. Sejak muda ia memang punya obsesi tentang konsep jasa kurir yang cepat dan terintegrasi.
3.      Practical knowledge
Practical Knowledge (memiliki pengetahuan praktis), pengetahuan tersebut adalah bekal dalam menjalani usahanya, baik itu berupa tekhnik, desain, prosesing, pembukuan, administrasi, dan yang paling utama adalah pemasaran dan human relation dari orang tersebut untuk mendapatkan costumer.
Contoh : E-Book gratis
4.      Search skill
Search Skill (kemampuan untuk menemukan, berkreasi, dan berimajinasi), artinya seorang wirausaha haruslah memiliki kemampuan tersebut sebagai langkah awal untuk menjalankan usahanya agar dapat eksis dan mampu bersaing dengan yang lainnya.
Contoh : Roti buaya
5.      Foresight
Foresight (kemampuan untuk memandang jauh kedepan), artinya orang tersebut mampu utnuk membuat perencanaan dan mampu untuk memprediksi usahanya ke depan, dan mampu utnuk memperkirakan peluang di masa yang akan datang, masihkan usahanya dapat diterima oleh pasar ataukah sudah tidak. Hal ini juga berkaitan dengan planning seseorang tentang usahanya kedepan, tentunya dengan perencanaan-perencanaan yang telah ditentukan waktunya.
Contoh : Jeff Bezos. Mimpinya, menjadi pengusaha sukses di dunia e-commerce, perdagangan melalui intemet. Meski baru tahun 1995, yaitu di saat usianya 30 tahun, ia nyemplung ke dunia maya, mendirikan Amazon. com. Situs itu melejit menjadi situs paling banyak dikunjungi orang, untuk mendapatkan informasi atau membeli buku-buku bermutu dari seluruh dunia. Mimpinya terwujud. Ia pun tercatat sebagai miliarder di negeri Paman Sam itu.
6.      Computation Skill
Computation Skill (kemampuan berhitung dan kemampuan dalam memprediksikan), artinya seorang wirausaha diharuskan mempunyai kemampuan dalam memprediksikan usahanya kedepan. Hal ini dapat dilakukan dengan pembuatan perencanaan dan pengamatan segmentasi               pasar.
Contoh : Dalam bidang fashion, tuntutan pasar sering berubah-ubah seiring zaman yang semakin modern mempengaruhi permintaan customer.
7.       Communication Skill
Communication Skill (kemampuan dalam berkomunikasi), artinya seseorang dituntut utnuk mampu bergaul, berkomunikasi, mempunyai public speaking yang bagus, serta mampu untuk membangun relasi. Hal ini dimaksudkan untuk menarik dan meyakinkan pembeli atau pengguna jasa terhadap usahanya, serta mampu untuk membangun jaringan (networking) sebagai pondasi utama dalam mengembangkan usahanya.
Contoh : Sektor makanan, misal keripik. Seorang wirausaha harus mampu mempromosikan produknya dengan komunikasi yang benar sehingga dapat menarik pelanggan untuk membeli.

C.     Menurut Winardi
1.      Kepercayaan diri
Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas dan pekerjaan (soesarsono Wijandi, 1988). Dalam praktek sikap dan kepercayaan diri ini merupakan sikap dan kepercayaan untuk memulai, melakukan dan menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang dihadapi. Oleh karena itu kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas dan ketidak tergantungan.
Contoh : Konosuke Matsushita. Adalah pendiri cikal bakal kerajaan industri Panasonic, Sanyo, Technic, dan Nasional yang kini menjadi salah satu raksasa perusahaan elektronik di dunia.
2.      Berorientasi pada action
Berorientasi pada action adalah perspektif selalu mencari peluang, tidak cepat puas dengan keberhasilan dan mempunyai pandangan jauh kedepan.
Contoh : Coca cola adalah minuman soft drink paling popular di dunia, setiap hari hampir 1 Milyar botol Coca Cola diminum setiap harinya.
3.      Toleransi terhadap ambiguitas
Entrepreneur selalu menghadapi kondisi ketidakpastian. Hal ini terjadi karena kurangnya informasi yang diperlukan untuk memetakan situasi. Entrepreneur dengan toleransi yang tinggi terhadap ambiguitas akan menanggapi kondisi tersebut dengan upaya-upaya terbaik untuk mengatasinya. 
Contoh : Seorang wirausaha harus berhubungan langsung dengan karyawan, pelanggan, pemasok bahan, pemasok barang, penyalur, masyarakat, maupun aturan legal formal.
4.      Tingkat energi yang tinggi
Wirausahawan lebih enerjik dibandingkan orang kebanyakan. Energi ini merupakan faktor penentu mengingat luar biasanya upaya yang diperlukan untuk mendirikan perusahaan. Kerja keras dalam waktu lama merupakan keharusan bukan selingan.
Contoh : Sido Muncul, Air Mancur, dan Nyonya Meneer.
5.      Kebutuhan tinggi akan prestasi
Kebutuhan Berprestasi      (N        Ach), Penelitian McClelland membawanya untuk percaya bahwa kebutuhan untuk berprestasi adalah motif manusia yang berbeda yang dapat dibedakan dari kebutuhan lainnya. Yang lebih penting, motif prestasi dapat diisolasi dan dinilai dalam kelompok    manapun. Karakteristik orang dengan kebutuhan tinggi untuk berprestasi
Orang-orang dengan kebutuhan tinggi untuk berprestasi (nach) berusaha untuk unggul dan dengan demikian cenderung menghindari kedua situasi berisiko rendah dan beresiko tinggi. Prestasi menghindari situasi yang berisiko rendah karena mudah mencapai keberhasilan bukan prestasi asli.

0 komentar: