Manfaat Ikut Organisasi Mahasiswa di Kampus
Teman mengajak saya untuk bergabung dalam
organisasi mahasiswa. Hmm Ikut tidak ya? Sebenarnya tertarik sih, tapi nanti
takut mengganggu jadwal kuliah. Saya kan tidak mau kalau nilai-nilai saya jadi
menurun. Saya juga maunya lulus tepat waktu, tidak mau lama-lama kuliah..
Pernah mengalami keadaan tersebut? Asal kamu
tahu, banyak kok yang berpikiran seperti itu. Stigma bahwa ikut organisasi
mahasiswa dapat mengganggu perkuliahan memang telah muncul sejak lama. Tapi
sebenarnya tidak seperti itu. Soal ikut organisasi mahasiswa ganggu kuliah atau
tidak, semuanya kembali ke mahasiswanya masing-masing. Misalnya, kalau kamu
memiliki manajemen waktu yang baik, kamu pastinya dapat memprioritaskan mana
yang saat itu lebih penting. Apakah sedang ada tugas kuliah yang deadline
pengumpulannya dalam waktu dekat, atau persiapan acara organisasi yang waktunya
lebih mendesak.
Dengan mengikuti organisasi mahasiswa,
manfaatnya banyak sekali untuk masa depan kamu. Dengan catatan, kamu berperan
sebagai partisipan aktif, bukan sebagai anggota yang sekedar terdaftar namanya
saja dan jarang mengikuti kegiatan yang diadakan. Kalau hanya namanya yang
terdaftar, kamu akan melewatkan kesempatan-kesempatan untuk mempelajari soft
skills yang nantinya berguna di dunia kerja. Lalu kalau ikut, keuntungan apa
yang kamu peroleh? Soft skills seperti apa yang dapat kamu pelajari? Apa
manfaatnya di dunia kerja nanti? Nah di bawah ini dijelaskan beberapa
diantaranya:
1. Melatih Leadership
Ketika ikut organisasi, pastinya akan ada banyak hal yang harus kamu urus
seperti acara-acara organisasi, yang tentunya melibatkan banyak orang, baik itu
sesama mahasiswa anggota organisasi ataupun orang-orang di luar organisasi.
Mahasiswa yang ikut organisasi kampus umumnya memiliki sikap dan karakter yang
lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi. Mereka lebih banyak
terlatih dalam mengutarakan pendapat di hadapan orang lain ataupun menggerakkan
dan mengarahkan teman-teman sesama anggota ketika organisasi sedang mengadakan
suatu acara. Jika saat ini belum terbayang seperti apa rasanya mengarahkan
teman-teman sendiri, jika nanti sudah berpartisipasi dalam organisasi, sadar
atau tidak sadar, kamu akan terperangah bahwa sesungguhnya kamu mampu
melakukannya. Di dunia kerja, keterampilan leadership ini pasti bermanfaat
sekali. Seringkali di lowongan-lowongan kerja memasukkan leadership sebagai
salah satu kriteria untuk calon karyawan barunya, meskipun untuk posisi level
staf yang sebenarnya tidak memiliki bawahan. Kamu yang mengikuti organisasi
mahasiswa dipandang lebih memiliki inisiatif serta dapat memotivasi dan
mengarahkan diri sendiri dan rekan dalam bekerja. Atasan juga lebih senang
karena tidak harus mengarahkan kamu terus menerus.
2. Belajar Mengatur Waktu
Dengan ikut organisasi, memang waktu yang biasa kamu gunakan untuk belajar dan
mengerjakan tugas akan berkurang. Sementara itu, kuantitas tugas kuliah tetap
sama saja antara kamu yang ikut organisasi dan teman-teman lain yang tidak ikut
organisasi. Agar keduanya dapat berjalan sama-sama lancar dan tidak ada yang
terbengkalai, manajemen waktu yang baik mutlak harus kamu lakukan. Mungkin pada
awalnya, kamu akan sedikit kewalahan membagi waktu untuk kuliah dan organisasi.
Tapi, lama-lama kamu akan semakin terbiasa. Selanjutnya, kebiasaan ini dapat
terus terbawa sepanjang sisa hidup kamu. Setelah bekerja di kantor nanti, kamu
akan lebih terlatih dalam mengelola tugas-tugas yang jumlahnya tidak sedikit
dan menetapkan prioritas tugas mana yang harus lebih dulu dikerjakan.
3. Memperluas Jaringan atau Networking
Di dalam organisasi akan banyak orang baru yang kamu kenal. Teman-teman
mahasiswa seangkatan, senior, mahasiswa dari jurusan lain, orang lain atau praktisi
di bidang organisasi atau jurusan yang kamu pilih, dan sebagainya. Mereka ini
(bisa juga disebut sebagai jaringan) jangan diremehkan, karena merupakan aspek
yang penting, terutama bagi fresh graduate dan mereka yang sedang mencari
pekerjaan. Dari mereka, kamu akan dapat memperoleh informasi mengenai lowongan
pekerjaan. Entah itu dari kantor tempat mereka bekerja atau dari informasi yang
mereka miliki. Dan menurut kebiasaan di berbagai perusahaan, rekomendasi
kandidat dari karyawan yang sudah bekerja di perusahaan tersebut biasanya
prosesnya bisa lebih cepat, karena mereka telah memiliki gambaran dari karyawan
dalam tersebut mengenai kamu sebagai calon karyawan baru.
4. Mengasah Kemampuan Sosial
Mereka yang tergabung dalam organisasi, umumnya secara sosial juga lebih aktif
dibanding mereka yang tidak ikut organisasi. Jika ikut organisasi, kamu juga
akan terlatih berinteraksi dengan berbagai macam tipe orang. Tidak hanya
teman-teman satu jurusan, tapi juga dengan teman-teman dari program studi yang
lain. Dengan ini, tentu akan semakin memperluas pemahaman kamu akan berbagai
karakteristik orang. Sesuai pengetahuan umum, manusia adalah individu unik.
Semakin luas pergaulan kamu, maka pemahaman kamu akan manusia dapat semakin
kaya. Saat bekerja nanti, keterampilan ini akan sangat membantu. Kamu akan
lebih berpengalaman berinteraksi dengan berbagai karakter rekan kerja, sehingga
nantinya akan memudahkan kinerjanya kamu.
5. Problem Solving dan Manajemen Konflik
Banyak berinteraksi dengan orang dengan berbagai karakteristiknya, merupakan
hal yang lumrah jika satu atau dua kali terlibat konflik dengan mereka.
Demikian juga di dunia kerja, di mana deadline yang mendesak, rekan kerja yang
kurang kooperatif atau sukanya menjatuhkan rekan kerja di depan atasan, dan lainnya
yang rentan menimbulkan konflik. Jika sudah terbiasa mengatasi masalah dan
konflik, kamu tidak akan kaget lagi dan sudah terbayang hal-hal yang sebaiknya
dilakukan untuk menyelesaikan masalah agar tidak sampai menurunkan perfoma
kerja.
Berdasarkan uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa organisasi mahasiswa berperan sebagai ajang simulasi atau
latihan dunia kerja yang sesungguhnya. Hal ini disebabkan karena bangku sekolah
atau perkuliahan tidak mengajari kemampuan-kemampuan yang tergolong soft skills
seperti ini. Saat berada di dalam kelas, kita sebatas mendapat pengetahuan
teknis akan suatu disiplin ilmu. Di buku-buku teks yang banyak dijual di
pasaran sebenarnya banyak mencantumkan teori-teori dan tips-tips praktis
mengenai soft skills ini. Namun jika tidak dipraktekkan ke dalam bentuk
perbuatan nyata atau benar-benar melakukannya, ya sama saja nihil. Karena
berkaitan dengan soft skills ini, ada perbedaan mendasar antara tahu teori dan
mampu mempraktekkannya ke dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di kantor.
Berdasarkan pengalaman para recruiter perusahaan, seringkali memiliki riwayat
organisasi memang merupakan nilai tambah bagi calon pegawai baru. Seperti
poin-poin mengenai manfaat organisasi di atas, kebanyakan perusahaan
berpendapat bahwa calon pegawai yang memiliki pengalaman organisasi lebih
terlatih jiwa kepemimpinannya, memiliki manajemen waktu yang lebih baik,
jaringannya yang lebih luas, keterampilan interpersonalnya juga lebih baik,
serta pemilihan solusi dan pemecahan masalah yang lebih baik dan lebih terlatih
menyelesaikan konflik jika dibanding mereka yang tidak memiliki pengalaman
organisasi.
Bagaimana dengan kamu? Apakah sudah
bergabung dan aktif dalam organisasi mahasiswa? Kalau belum, Ayo bergabung
sekarang!! :)
(Writer this article: Dian Kartikasari)
0 komentar:
Posting Komentar